Hobi Hype – Bayangkan octagon yang bergetar hebat, di mana seorang petarung tak terkalahkan merebut sabuk juara dengan cara yang tak terlupakan. Itulah kisah Khamzat Chimaev yang menaklukkan Dricus Du Plessis di UFC 319. Chimaev, si “Borz” yang tak kenal lelah, menyelesaikan pertarungan melalui keputusan mutlak setelah lima ronde penuh aksi. Selain itu, kemenangan ini tidak hanya mengubah sejarah middleweight, tapi juga membuka era baru bagi divisi ini. Oleh karena itu, mari kita selami latar belakang, jalannya duel, dan momen seru yang membuat event di United Center, Chicago, pada 16 Agustus 2025, ini menjadi legenda. Siapkah Anda terhanyut dalam adrenalin MMA?
Dari Hype hingga Bentrokan Juara
Chimaev memasuki UFC 319 dengan rekor sempurna 14-0, sementara Du Plessis, sang juara bertahan, datang dengan keyakinan tinggi setelah mempertahankan gelar sebelumnya. Sebelumnya, Du Plessis telah mengalahkan lawan tangguh seperti Israel Adesanya, menunjukkan ketangguhannya. Di sisi lain, Chimaev kembali dari jeda panjang dengan semangat juara, siap merebut takhta. Akhirnya, UFC mengonfirmasi pertarungan ini sebagai main event di Chicago, dengan hype yang meledak di media sosial. Misalnya, video embedded UFC di YouTube mencapai jutaan views, membahas persiapan keduanya. Selain itu, analis MMA ramai memprediksi duel ini sebagai ujian wrestling vs striking. Oleh karena itu, bentrokan ini bukan sekadar title fight; ini adalah perang antara dua monster divisi middleweight.
Kekuatan Chimaev vs Ketangguhan Du Plessis
Mari kita mulai dengan Khamzat Chimaev. Petarung asal Chechnya ini terkenal dengan wrestling elite dan agresivitas liar, sering menyelesaikan lawan dengan dominasi ground. Dia pernah menghancurkan Robert Whittaker di event sebelumnya, membuktikan kekuatannya. Di sisi lain, Dricus Du Plessis membawa striking akurat dan stamina luar biasa, dengan rekor sebagai juara yang tangguh. Namun, Chimaev unggul dalam kecepatan takedown, sementara Du Plessis mengandalkan pertahanan untuk ronde panjang. Oleh karena itu, pertarungan ini menjadi adu antara brute force dan strategi bertahan, yang membuatnya begitu menarik bagi penggemar.
Dominasi Wrestling dari Ronde ke Ronde
Pertarungan langsung meledak sejak bel berbunyi. Chimaev menembak takedown hanya dalam 10 detik, menjatuhkan Du Plessis dan maju ke posisi mounted crucifix. Selain itu, Chimaev mengontrol ground sepenuhnya di ronde pertama, mencegah Du Plessis melancarkan serangan apa pun. Di ronde kedua, Chimaev melanjutkan dengan bulldozing takedown, menjaga Du Plessis di kanvas dan mendominasi posisi. Kemudian, ronde ketiga berjalan serupa, di mana Chimaev memindahkan Du Plessis sesuka hati di octagon. Akhirnya, di ronde keempat dan kelima, Chimaev tetap agresif dengan chaining wrestling, meski Du Plessis mencoba push ofensif di akhir. Oleh karena itu, hakim memberikan skor 50-44 untuk Chimaev di semua kartu, menjadikannya juara baru.
Berikut ringkasan stats pertarungan dalam tabel untuk memudahkan perbandingan:
Aspek Pertarungan | Khamzat Chimaev | Dricus Du Plessis |
---|---|---|
Takedowns | Berulang dan sukses sepanjang fight | 0 (gagal bertahan) |
Control Time | Mayoritas waktu di ground | Minimal, kebanyakan defensif |
Significant Strikes | Tidak spesifik, tapi dominan di top | Terbatas karena kontrol Chimaev |
Posisi Dominan | Mounted crucifix, top control | Hail Mary push di akhir |
Hasil Akhir | Menang Unanimous Decision (50-44 x3) | Kalah Unanimous Decision |
Dari tabel ini, jelas Chimaev mendominasi dengan wrestling, meninggalkan Du Plessis tanpa ruang.
Dari Takedown Cepat hingga Push Akhir
Sekarang, saatnya mengupas momen seru yang membuat UFC 319 viral. Pertama, takedown kilat Chimaev dalam 10 detik membuka fight dengan kejutan besar, langsung menunjukkan superioritas wrestling-nya. Selain itu, saat Chimaev maju ke mounted crucifix, Du Plessis berjuang keras tapi gagal lolos, menciptakan scramble intens yang bikin penonton berteriak. Kemudian, momen puncak datang di ronde akhir: Du Plessis melancarkan “Hail Mary” offensive push, mencoba membalikkan keadaan dengan striking ganas. Di sisi lain, Chimaev tetap tenang, chaining takedown untuk menutup fight. Oleh karena itu, momen-momen ini tidak hanya seru, tapi juga membuktikan Chimaev sebagai “truly dominant” seperti yang dikatakan analis. Penggemar di YouTube dan TikTok ramai membagikan highlights, dengan video interview Chimaev yang mencapai ribuan like.
Era Baru Middleweight Dimulai
Pasca-pertarungan, dunia MMA bergemuruh dengan pujian untuk Chimaev. Banyak yang menyebutnya sebagai “new king” divisi, dengan rekor kini 15-0. Selain itu, Du Plessis mengakui kekalahan dengan hormat, meski kecewa. Di sisi lain, Chimaev langsung menantang lawan potensial seperti Islam Makhachev atau Sean O’Malley dalam interview-nya. Oleh karena itu, kemenangan ini mengubah landscape middleweight, menandai pergantian sabuk kelima dalam kurang dari tiga tahun. Penggemar di Indonesia pun heboh, dengan forum seperti Reddit membahas kemungkinan title defense berikutnya.
Legenda Chimaev Semakin Bersinar di UFC 319
Pada akhirnya, Khamzat Chimaev membuktikan dirinya sebagai juara tak terbantahkan dengan dominasi epik di UFC 319. Dari takedown cepat hingga kontrol total, momen seru ini akan abadi dalam sejarah MMA. Namun, apakah Chimaev bisa mempertahankan sabuknya? Hanya waktu yang tahu. Jadi, ikuti update UFC terbaru dan bagikan prediksi Anda di komentar! Apa momen favorit Anda dari duel ini?